TIRTAYATRA : Pura Rambut Siwi – Pura Agung Blambangan – Pura Giri Selaka Alas Purwo
Harga Paket | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
Jumlah Peserta | Min 02 Orang | 03 - 06 Orang | 07 - 10 Orang | 11 - 17 Orang | 18 - 30 Orang | 31 - 40 Orang |
Paket Mekemit | Rp……. | Rp……. | Rp……. | Rp……. | Rp……. | Rp……. |
Penjelasan Harga :
Penjelasan tentang Pura yang dikunjungi :
Tirtayatra dipahami dengan tangkil atau sembahyang ke pura-pura, dalam Kitab Sarasamuscaya 279 yaitu keutamaan tirtayatra itu amat suci, lebih utama dari pensucian dengan yadnya, Tirtayatra tidak memandang orang dalam status apapun baik kaya atau miskin asal didasarkan pelaksanaan bhakti yang tulus ikhlas, tekun, sungguh-sungguh…
Selang beberapa saat setelah mengambil bata itu, semuanya jatuh sakit. Pada saat itulah, ada sabda agar bongkahan batu bata tersebut dikembalikan ke tempatnya semula. Bongkahan-bongkahan itu adalah tempat petapakan maharesi suci Hindu zaman dulu. Meski belum ada catatan resmi dalam prasasti, masyarakat mempercayai yang malinggih di situs Pura Alas Purwo adalah Empu Bharadah. Tetapi, ada juga yang menyebut Rsi Markandiya sebelum perjalanan Beliau menuju Bali. Selanjutnya, masyarakat setempat sangat yakin dengan kekuatan dan kesucian situs Alas Purwo tersebut. Sampai ada keinginan seorang warga untuk memagari situs itu agar aman dari jangkauan orang jahil. Akan tetapi, belum sampai tuntas mewujudkan keinginannya, warga tersebut keburu meninggal. Dari kejadian itu didapatkan sabda, kalau situs Alas Purwo itu wajib dipuja semua umat manusia di muka bumi ini tanpa dibatasi sekat-sekat golongan. Kemudian ada upaya dari pihak Dinas Purbakala untuk menjadikan situs Alas Purwo sebagai benda peninggalan sejarah. Di sisi lain, umat Hindu yang mayoritas bertempat tinggal di sekitar Mariyan -- nama kawasan yang telah dibabat hutannya itu -- tetap meyakini kalau situs itu adalah milik nenek moyang Hindu zaman dulu. Untuk menghindari adanya kejadian yang tak diinginkan, umat Hindu akhirnya membuatkan sebuah pura, sekitar 65 meter dari situs Alas Purwo saat ini. Sementara situs itu sendiri dibiarkan seperti semula, namun tetap menjadi tempat pemujaan bagi semua umat manusia, tak terbatas hanya umat Hindu.
Program Perjalanan :
Menuju ke dataran Pulau Jawa untuk kegiatan Tirtayatra, yang diawali dengan singgah di Pura Rambut Siwi, sebagai napak tilas disaat Mpu Dang Hyang Nirartha menginjakkan kaki pertama kali di Bali di Pura ini serta meluruskan ajaran agama Hindu di Jembrana.
Melanjutkan perjalanan menyeberang menuju Banyuwangi. Persembahyangan pertama di Pulau Jawa ini dilakukan di Pura Agung Blambangan untuk mengenang Zaman Blambangan dan disini dapat ditemukan beberapa peninggalan kuno. Dilanjutkan dengan makan siang dan perjalanan menuju Pura Alas Purwo. Di Pura Alas Purwo atau Pura Giri Selaka persembahyangan dilakukan ditengah Hutan Taman Nasional Alas Purwo, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi. Makan Malam dan penginapan disediakan di dekat areal Pura.
Makan Pagi disuguhkan di Pura, dilanjutkan kegiatan bersih-besih di Areal Pura untuk kemudian mepamit. Melanjutkan perjalanan untuk kembali ke Bali. Singgah dalam perjalanan untuk Makan Siang.
Harga Termasuk :
Harga Tidak Termasuk :
Tips Perjalanan untuk Anda :